Kompaknya MM Juara TDA Surabaya (part 1)

Pada hari kamis malam tanggal 11 Desember di kedimaman Mr Udin, MM Juara kembali mengadakan pertemuan rutin. Paa pertemuan rutin ini dihadiri oleh beberapa tamu yaitu, Mas Andi "padang", Cak Farid (MM2), dan Mas Farid lainnya (tetangganya Mr. Udin yang tertarik untuk bergabung dengan TDA).

Seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya, pertemuan kali ini membahas tentang Hard Skill ataukemampuan ilmu bisnis atau lebih tepatnya berjudul "Cara menaikkan omset dan keuntungan bisnis Anda". Acara ini dijadwalkan mulai pada pukul 19.00 namun ada beberapa teman dan tamu undangan yang belum hadir sehingga kami memutuskan untuk menunggu sejenak. Namun setelah 15 menit kemudian tamu yang di tungggu, Mas Andi, datang dengan bersepeda motor ria. Acaranya pun kami mulai 15 menit kemudian, Maz Rozy yang berperan sebagai moderator sekaligus pembicara kali ini memulai materinya.

Maz Rozy menjelaskan secara singkat dan jelas bagaimana cara meningkatkan omset sekaligus keuntungan bisnis atau yang biasa disebut dengan Five Business Chasis itu. Yang pertama yang harus dilakukan adalah kita harus memperbanyak leads atau prospek. Apa sih yang disebut dengan leads itu? Leads adalah orang yang entah itu lewat dan melihat toko kita, pengunjung toko kita, orang yang melihat iklan kita dan seterusnya.

Nah sekarang pertanyaannya adalah bagaimana kita memperbanyak lead? Jawabanya sangat banyak dan bergantung dari bisnis kita, namun secara umum Maz Rozy menjelaskan untuk memperbanyak leads diantaranya adalah dengan cara beriklan, buka cabang, mengikuti pameran dan lain-lain. Misalnya kiat memiliki toko dan rata-rata orang yang mengunjungi toko Anda dengan secara tidak sengaja adalah 1000 orang, maka leads toko Anda adalah 1000 orang. Untuk menaikan jumlah pengunjung Anda bisa membagikan brosur di pintu masuk, dan ternyata dalam pembagian brosur ini pengunjung toko anda meningkat 10%. Maka prospek toko Anda adalah 1100 orang, (secara detail bagaimana cara memperbanyak prospek perlu dibahas pada kesempatan yang lain).

Ini baru prospek, belum tentu beli! Ada yang cuman lihat, ada yang cuman bertanya-tanya saja. Bagaimana caranya supaya mereka beli atau merubah prospek menjadi konversi. Jika toko Anda tadi sudah memiliki prospek sebesar 1100 orang dan hanya 25% yang membeli apa yang harus kita lakukan untuk menaikkannya?

Yup betul, dengan cara menaikkan kualitas pelayanan, misalnya mempekerjakan karyawan yang ramah, nggak sok tahu, nggak hard selling, dan nggak juga yang suka nguntit terus-terusan dibelakang pelanggan (kata pelanggan dalam hati yang kebetulan arek Suroboyo "aku iki arep tuku ***, ora arep maling, mosok ndelok ae ora oleh ***") wah kalau begini bisa-bisa orang nggak mau beli nih. Adapun contoh yang lain adalah memberikan garansi, memberikan layanan purna jual, delivery gratis.

Misalnya ambil kisah dari Mr Syamsul (Miniaturindo) Beliau pernah mengirim barang ke Iran, akan tetapi ditengah perjalanan barang tersebut mengalami kerusakan, dari pihak pembeli komplain ke Mr Syamsul, dengan berbesar hati Mr. Syamsul berjanji untuk memperbaikinya. Dan setalah dikirimkan kembali ternyata pembeli ini merasa puas dengan service yang diberikan oleh Mr. Syamsul dan hasilnya beliau diundang ke Iran untuk mengerjakan proyek yang lebih besar. Ini yang disebut dengan kekuatan garansi, jika kita melakukannya dengan sepenuh hati maka hal ini akan menjadi kekuatan marketing yang bisa meningkatkan konversi yaitu berupa pembelian ulang.

Namun sayangnya ditengah penyampaian materi kedua tadi tiba-tiba ponsel pembicara brrrgetarrrr, nampaknya masih ada satu tamu undangan yang masih belum hadir karena harus berpusing-pusing alias muter-muter nyari tempatnya. Ini mengganggu konsentrasi pembicara dan pemirsa tentunya. Tapi untunglah semua ini ada kompensasinya berupa upeti dari sang tamu, yang bisa dinikmati oleh semuanya, terima kasih lho Cak Farid atas Upetinya, mak nyuuss tenan!

So, kita lanjut lagiii. Setelah terjadi konversi, tentu kita ingin menaikan jumlah transaksi. Jika biasanya sehari dalam toko kita mampu melayani 220 orang bagaimana caranya menaikkan transaksi lebih dari itu? Caranya adalah dengan memberikan insentif kepada pelanggan untuk lebih sering berbelanja. Misalnya dengan pemberian hadiah (beli lima hari ini dapatkan paying cantik, dll), bonus (beli dua gratis satu. dll), point (setiap belanja akan mendapatkan point, dan pada jumlah tertentu point dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan, dll), voucher (membagikan voucher setiap pembelanjaan tertentu), diskon (untuk fashion misalnya barang yang sudah BEP bisa kita diskon hingga 50%, diskon bertingkat beli satu diskon 20% beli dua diskon 50%, dll).

Cara-cara seperti ini disesuaikan dengan kebiasaan dan kesukaan pelanggan Anda, jadi teruslah menggali pelanggan Anda untuk mendapatkan informasi yang nantinya dapat digunakan untuk menaikkan jumlah transaksi.

Yang keempat adalah menaikkan jumlah rata-rata pembelian. Kalau sebelumnya adalah bagaimana cara orang membeli barang kita, nah cara yang keempat ini adalah bagaimana caranya pelanggan membeli barang lainnya? Misalnya toko An da memiliki omset 1.000.000/hari dengan jumlah transaksi 50, maka rata-rata transaksi toko Anda adalah 20.000 untuk meningkatkannya bisa dengan cara menawarkan produk lainnya. Anda pernah makan di KFC? Setiap melakukan pembayaran kita selalu di tawari dengan produk lainnya, nggak tambah kentangnya pak? Kalo kita jawab ya, yang large atau medium pak? Nggak tambah saladnya bu? Kita ada produk baru apa tidak mencobanya Mas?

Mungkin si pembeli tidak menginginkan barang tersebut namun dengan penawaran yang bertubi-tubi seakan-akan "memancing emosi" pembeli untuk membeli barang tersebut. Hal itu juga dilakukan di Swalayan, yang meletakkan produk fast consume di dekat kasir. Ini ditujukan untuk mengisi pikiran pembeli yang saat itu menunggu pembayaran di kasir. Sesampai di kasir kemudian muncul penawaran "nggak sekalian rokoknya Mas? "."Nggak sekalian korek apinya?"."Ini Bu lagi ada promo beli satu dapat mug cantik?"

Yang kelima adalah dengan menaikkan margin keuntungan misalnya harga pokok produk Anda adalah 750. Anda jual 1000, maka keuntungan Anda adalah 250 atau 25%. Kemudian Anda menaikkan harganya menjadi 1100 maka margin keuntungan Anda menjadi 32% atau naik 7%. Dalam proses menaikkan margin keuntungan banyak hal yang harus diperhatikan dan salah satunya adalah pengaruhnya pada pelanggan kita, jangan-jangan setelah keuntungan dinaikkan orang nggak mau beli lagi di tempat kita. Kalau di supermarket masalah ini bisa diatasi dengan cara mengupdate harga mingguan, dwimingguan atau bulanan.

Mau lihat angka-angkanya?
Sebelum
Prospek 1000 X Konversi 25% = 250 orang konsumen X 2 Transaksi X Rata-rata pembelian20.000 = total omset 10.000.000 X 25% Margin keuntungan = Laba 2.500.000

Setelah
Prospek 1100 X Konversi 27.5% = 302 orang konsumen X 2,2 Transaksi X Rata-rata pembelian22.000 = total omset 14.616.800 X 27.5% Margin keuntungan = Laba 4.019.620

Jadi dengan kenaikan 10% saja dari point diatas maka akan berhasil menambah laba sebesar 1.519.620 atau 61% !

(bersambung...)


MM Juara | Winner are Made not Born |


2 komentar:

Gadget And Techno in here !!! 21 Desember 2008 pukul 22.29  

Wah keren nih bisa diskusi bareng. Aku ikutan bisa ga ya ?